Kasus COVID-19 Terkonfirmasi di Indonesia Bertambah Menjadi 4 Orang

RSPI mencatat hampir 500 orang melaporkan gejala virus corona ke rumah sakit itu sejak Januari 2020.
Tia Asmara
2020.03.06
Jakarta
200306_ID_Covid_1000.jpg Di tengah wabah virus corona, anak-anak di sebuah taman kanak-kanak di Jakarta menggunakan masker di sekolah mereka, 5 Maret 2020.
AP

Empat hari setelah diumumkan dua kasus COVID-19 pertama yang terkonfirmasi di Indonesia, Jumat (6/3/2020), pemerintah kembali mengumumkan adanya tambahan dua orang yang dinyatakan positif terinfeksi virus corona di dalam negeri.

Kedua pasien, yang disebut Kasus 3 dan 4, diduga terjangkit virus corona karena memiliki kontak dengan  kasus pertama, kata juru bicara penanganan virus corona, Achmad Yurianto, kepada wartawan di Istana, Jumat.

“Untuk kluster Jakarta, hasilnya tadi sore menyatakan ada dua orang yang dinyatakan confirmed positif yang kemudian disebut sebagai kasus 3 dan kasus 4 karena merupakan kontak dekat dengan kasus pertama,” kata Yurianto.

Kasus pertama dirujuk kepada seorang perempuan usia 31 tahun yang diyakini terkena COVID-19 pada pertengan Februari 2020 saat ia menyelenggarakan acara pesta dansa yang dihadiri seorang berkewarganegaraan Jepang yang kemudian diidentifikasi sebagai pasien virus corona ke-24 di Malaysia. Ibu dari perempuan 31 tahun itu kemudian teridentifikasi sebagai pasien ke-2 penderita COVID-19 di Indonesia.

Yurianto mengatakan saat ini, kasus 3 dan 4 masih berada di ruang isolasi Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta Utara.

Yurianto menjelaskan hasil ini merupakan penelusuran kontak tracing kasus 1 dan kasus 2 oleh pemerintah DKI Jakarta.

“Didapatkan 20 kontak dengan kasus 1 dan kasus 2, dikerucutkan lagi menjadi 7 kasus dan kemudian dibawa semua ke RSPI Sulianti Saroso. Kita observasi isolasi masing-masing dan kita lakukan serangkaian pemeriksaan karena mereka memiliki gejala fisik mengarah kepada influenza meskipun tidak berat, ringan sedang saja pilek sedikit,” kata dia.

Terkait pengakuan Kasus 1 yang mengatakan kepada media bahwa dia tidak diberitahukan tim dokter sebelum pengumuman kasus positif pertama oleh Presiden Jokowi Senin lalu, Yuri mengatakan pihak RS sudah melakukan sesuai dengan prosedur dengan persetujuan tanda tangan pernyataan.

“Ini pernyataan terkait dengan wabah pandemi. Sesuai dengan UU tentang wabah di Indonesia maka yang berhak menyatakan adalah Menkes. Karena konteksnya ancaman global maka Presiden mengambil alih pernyataan ini.”

“Dengan terpaksa dilakukan mendahului penyampaian ke pasien,” ujarnya.

Sejauh ini, pemerintah telah menerima 277 spesimen dari 65 rumah sakit di 25 provinsi seluruh Indonesia. Dua kasus diantaranya positif, 12 lainnya termasuk kasus suspect.

“Mereka telah di isolasi, termasuk 1 ABK Diamond Princess yang telah dibawa ke RS Persahabatan,” kata Yurianto.

Direktur Utama RSPI Sulianti Saroso Mohammad Syahril  mengatakan ada satu pasien suspect corona (orang dalam pengawasan) meninggal dunia beberapa waktu lalu.

“Hasilnya belum positif virus corona. Akan dipastikan oleh Litbangkes Kemenkes Jakarta,” kata dia.

Pasien tersebut berusia 65 tahun dan memiliki riwayat penyakit berat seperti hipertensi. “Saat masuk kondisinya sudah dalam keadaan cukup parah, pakai ventilator (alat bantu pernapasan). Sudah tua, hipertensi. Masuk dua hari lalu," ujar Syahril.

Syahril menerangkan pasien itu masuk dalam pengawasan COVID-19 setelah anak si pasien memiliki riwayat perjalanan ke Singapura.

Ia mencatat, sejak kasus virus corona merebak di masyarakat, setidaknya, hampir 500 orang melaporkan gejala virus corona sejak Januari 2020.

Hingga saat ini RSPI Sulianti Saroso telah mengisolasi sembilan orang, termasuk pasien berstatus dalam pengawasan.

Anak buah kapal

Yurianto menambahkan masa karantina kru anak buah kapal (ABK) World Dream memasuki hari ke-6 di Pulau Sebaru Kecil, di Kepulauan Seribu, Jakarta. Dari total 188 kru, diantaranya terdapat seorang ibu hamil. “Semua 188 kru ABK telah dinyatakan negatif dan sehat,” kata dia.

Bersamaan, ada 68 ABK Diamond Princess yang yang saat ini sedang menjalani karantina di Pulau Sebaru Kecil. Satu ABK gagal turun karena masih harus menjalani pemeriksaan lanjutan karena menunjukkan gejala batuk.

“Saat ini 1 ABK ditransfer ke RS Persahabatan, Jakarta,” ujarnya.

Sementara itu, kapal pesiar Viking Sun yang mengangkut sekitar 848 turis mancanegara dan 460 kru akhirnya diizinkan bersandar di Bali.

Sebelumnya kapal ini dilaporkan ditolak oleh Pemkot Surabaya dan Semarang karena diduga terdapat dua orang suspect virus corona di dalamnya.

Gubernur Bali, I Wayan Koster, mengatakan tak akan menolak kapal tersebut bersandar dan menurunkan penumpangnya di Bali.

"Bukan menolak, tapi menunda kedatangannya sampai kita mendapat kepastian kesehatannya oleh otoritas kesehatan di Bali," kata Koster seperti dikutip Kompas.com, Jumat.

Pemeriksaan akan dijalankan secara ketat oleh pihak otoritas pelabuhan dan tim kesehatan Provinsi Bali. Mereka baru diizinkan turun di Bali jika sudah dinyatakan sehat.

Sehari sebelumnya Kementerian Luar Negeri mengeluarkan statemen pelarangan masuk sementara ke Indonesia bagi orang asing dari 10 wilayah terparah COVID-19 di tiga negara, Korea Selatan, Iran dan Italia.

Sampai Jumat, terdapat lebih dari 100.247 konfirmasi kasus positif di seluruh dunia. Lebih dari 80.000 kasus terjadi di daratan Cina dengan angka kematian 3.042 jiwa dan 362 lainnya di luar Cina.

Komentar

Silakan memberikan komentar Anda dalam bentuk teks. Komentar akan mendapat persetujuan Moderator dan mungkin akan diedit disesuaikan dengan Ketentuan Penggunaan. BeritaBenar. Komentar tidak akan terlihat langsung pada waktu yang sama. BeritaBenar tidak bertanggung jawab terhadap isi komentar Anda. Dalam menulis komentar harap menghargai pandangan orang lain dan berdasarkan pada fakta.